My Pattern Collections

Karena aku hobby mengumpulkan pattern-pattern cross stitch yang bagus-bagus menurutku, makanya lemariku penuh deh dengan koleksi pattern-patternku.

Aku punya koleksi pattern dari Dimension, DMC, Mysticth, Mirabilia, Precious Moments, Thomas Kinkade, Janilyn, Pinn Stitch, Blue Moon, Hobby Crafts, Paula Vaugh dan lain-lain.

Bisa dilihat dari di bawah ini koleksi yang aku punya tapi tidak semua bisa aku tampilkan karena keterbatasan…….. enjoy 🙂

Mystitch        Dimensions         Precious Moments      

   Pinn Stitch            Blue Moon           HobbyCraftStudio         

  Mirabilia, etc          Thomas Kinkade, etc          Others     

 

Simple pattern for cross stitch

Malam ini saat lihat TV aku merasa boring banget gak ada acara yang menarik perhatianku. So daripada bete mending aku buka blogku ini. Eh terpikir kenapa gak berikan simple pattern buat teman-teman, biar bisa bikin bantalan untuk jarum. Ini sambungan dari pattern minggu lalu, hehheehe. Dari jalan-jalan berdua, hubungan lebih meningkat lagi saling memberikan kecupan sayang satu dengan yang lain. Seru juga nih kayak cerita aja, minggu depan aku berikan lagi sambungnya. So enjoy this pattern…. 🙂

Kissing

Kain untuk cross stitch

Kain yang digunakan untuk membuat strimin atau cross stitch ini bermacam-macam ragam merek dan warnanya tergantung selera. Ada buatan dari DMC, Aida, Zweight, vynil weave, linen weave, Venus, Korea, China bahkan ada yang diproduksi oleh Indonesia tepatnya kota Bandung, tapi sayang aku tidak tahu nama merek kain buatan Indonesia ini.

Harganya beragam-ragam juga untuk kain DMC atau Aida bisa berkisar Rp. 100.000 sampai Rp. 200.000 permeternya, pada umunya orang menyukai memakai bahan ini. Ada juga bahan Korea, yang menggunakan serat mengkilap pada kainnya, ini juga lumayan harganya berkisar Rp. 150.000 sampai 250.000 permeternya. Kain yang murah adalah buatan China atau Indonesia yang berkisar Rp. 65.000 sampai 100.000 permeternya.

Sedangkan bahan dari linen weave, aku belum punya koleksinya, karena itu aku tidak mengetahui berapa harganya. Yang dari vynil weave kebetulan aku punya koleksinya yang aku beli dari luar negeri harganya sekitar USD 30 permeternya, ini harga tahun lalu, sekarang aku tidak tahu berapa harganya.

Kain untuk cross stitch bisa dicari dengan istilah count 11 (besar serat kainnya), count 14 (normal), count 18 (kecil). Biasanya orang menyukai menggunakan count 14. Kain linen weave biasanya count 18 bahkan ada yang lebih kecil lagi countnya, dan vynil weave hanya tersedia count 14.

Yang membedakan kain buatan Eropa dan Amerika serta Korea dengan bahan dari China atau Indonesia adalah “kelemasannya”, bahan dari Eropa, Korea dan Amerika terasa kaku agak susah ditekuk-tekuk, sedangkan kain dari China dan Indonesia gampang ditekuk-tekuk bahkan saking lemasnya kadang-kadang seperti tidak lurus hasil jahitannya karena itu membutuhkan ram untuk menahan kain itu agar tidak terlalu lemas.

Juga lubang untuk memasukan jarum pada bahan Korea terlalu rapat sehingga menyulitkan jika ingin sekaligus melakukan dua kali tusukan jarum pada dua lubang yang berbeda. Kain Eropa dan Amerika lubangnya tidak rapat tapi juga tidak terlalu besar sehingga memudahkan untuk melakukan 2 kali tusukan jarum sekaligus. Dan kain Indonesia lubang dan seratnya sama besar, sehingga hasil jahitannya cendrung kelihatan jarang dan kesan lubangnya jadi jelas sekali. 

Kain-kain ini dapat ditemukan di Crosspoint Center, HobbyCraftStudio di mana saja, Pasar Pagi, Mangga Dua, dan Pasar Atom Metro.

Berikut ini aku sertakan juga foto koleksi kain cross stitch yang aku punya.

  Kain China  Kain DMC/Aida  Koleksi Bahan Cross Stitch

Pola hari Minggu yang cerah

Sekarang aku sedang duduk di Dunkin Donat Taman Anggrek sambil menunggu jemputan temanku. Aku masuk ke blog ini dan melihat ternyata banyak juga peminat akan jahitan tusuk silang ini. Sampai saat ini sudah 47 orang yang melihatnya, aku senang sekali ternyata blogku disukai teman-teman.

Di hari Minggu cerah ini, aku pikir mungkin saja ada teman-teman yang tidak keluar rumah karena malas. So kenapa tidak aku berikan pola cross stitch yang cute untuk teman-teman bisa kerjakan di rumah. Aku sengaja tidak memberitahukan warna yang digunakan untuk pola ini karena aku ingin teman-teman bebas menentukan sendiri warna yang disukai untuk digunakan pada pola di bawah ini.

Selamat menjahit and have a fun with it…. 🙂

JJS berdua

Benang jahit tusuk silang

Benang yang dijual di pasaran bermacam-macam adanya, dan semua bagus-bagus sekali, tinggal kita suka yang mana, apakah suka yang murah harganya atau yang mahal, atau suka yang mengkilat warnanya, atau warna yang soft dan lain-lain. Seperti benang DMC mempunyai banyak sekali warnanya begitu juga dengan benang Rose yang merupakan buatan dari China.

Setahu aku, merek-merek benang itu ada DMC, Anchor, Venus dan Rose (made in China), kebetulan aku punya benang DMC dan benang Rose. Benang Rose sangat murah sekali harganya sekitar Rp. 1.000,00, sedangkan benang DMC harganya sekitar Rp. 3.500,00, sedangkan benang yang lain aku tidak terlalu tahu harganya karena belum aku temukan penjualnya di Jakarta.

Aku sangat menyukai benang DMC, karena warnanya sangat bagus sekali dan lebih mengkilat dibandingkan dengan buatan China. Benang-benang ini dapat dibeli di Jakarta di HobbyCraft Studio mana aja, Pasar Atom Pasar Baru, dan Pasar Pagi, tapi di luar ketiga tempat ini aku tidak tahu, mungkin ada teman-teman yang lebih tahu dibandingkan aku. Jika ada yang tahu pls inform me, so aku bisa juga ke tempat itu untuk melihat-lihat.

Berikut aku sertakan koleksi benang DMCku.

Benang DMC                          

Cross Stitch or Strimin or Tusuk Silang

Di Indonesia ini kita mengenal jahitan tusuk silang dengan nama Strimin, kata guruku dulu kata strimin berasal dari bahasa Belanda. Benar atau tidaknya aku tidak mengecek kebenarannya.

Aku mengenal strimin ini kira-kira hampir 30 tahun yang lalu, ada pelajaran extra kurikuler yang mengharuskan kami semua baik murid perempuan ataupun laki-laki belajar jahit tusuk silang ini. Aku sangat menyukai prakarya ini dibandingkan dengan merenda yang menurutku tidak asyik karena sulit. Beda dengan strimin, yang menggunakan banyak warna yang bagus merek DMC, gambar yang lucu-lucu dan bahan kainnya yang berwarna warni dari DMC juga.

Setelah aku lulus SD, strimin tidak pernah aku sentuh lagi, sampai pas jamannya aku kuliah di Trisakti berhubung aku anak kost pengangguran untuk menghabiskan waktu aku menjahit strimin dengan menggunakan bahan dari plastik dan benang wol. Dan saking “serakahnya” aku membeli gambar yang besar sekali, dan ternyata seperti dugaan teman-temanku dulu jahitan itu tidak selesai, hanya sampai 60% saja yang jadi. Setelah itu aku simpan dan terlupakan.

Awal tahun 2005, sedang aku berjalan-jalan di Ciputra Mall aku melihat sebuah toko craft yaitu HobbyCraft Studio, aku tertarik melihat hasil dari jahitan tusuk silang itu, wow keren dan lucu-lucu, kembali aku tergugah untuk membuat kembali jahitan tersebut.

Mulai sejak saat itu aku membeli strimin kits, benang-benang dan kain serta pola-pola desain yang terjual disana, dan aku juga membeli di Crosstitch Point yang ada di Mall Ambasador. Saking gila dan serakahnya aku bahkan mencari di internet mengenai tusuk silang ini.

Bahkan ada beberapa pola desain yang aku beli via internet untuk menjadi koleksi striminku, dan sempat juga aku membeli bahan dari plastik namanya vynil weave yang digunakan untuk strimin, bahan ini belum ada di Indonesia.

Dari internet baru aku mengetahui ternyata benang yang digunakan untuk strimin selain merek DMC ternyata ada merek lainnya juga seperti Venus dan Anchor. Bahan kainnya juga sudah keluaran beberapa merek selain DMC ada Zweight, Aida, Korea, dll.

Bahkan benang dan bahan kain buatan dari Cinapun dapat ditemukan di Pasar Pagi Jakarta atau Pasar Atom yang berada di bawah Metro Pasar Baru, harganya jauh lebih murah dari keluaran Amerika ataupun Eropa. Memang benang dan kain buatan Cina tidak sebagus dan seindah buatan orang bule sana tapi saranku untuk yang  baru belajar lebih baik menggunakan benang dan kain dari Cina dulu, karena kalau langsung menggunakan benang dan bahan yang mahal sayang sekali nanti ternyata rusak atau malas untuk melanjutkannya, kecuali kalau memang mau mengoleksi strimin ini.

Aku membeli bahan vynil weave cukup banyak sebagai persediaanku, harganya cukup lumayan mahal karena aku dikenakan bea masuk saat masuk ke Indonesia, tapi aku puas karena bahannya terbukti sangat bagus sekali.  Aku sudah menjahit wajah Jesus di bahan tersebut dan sudah 80% selesai. Aku harap bulan depan aku bisa menyelesaikannya, tapi sayang aku harus menyerahkan jahitan ini sebagai hadiah…hik hik hik…

Sudah beberapa jahitan yang aku selesaikan, aku sangat menyukai pola desain Precious Moments, itu lho gambar anak laki-laki dan anak perempuan yang mempunyai mata indah, yang menurut temanku bermata sendu. Aku sangat menyukai mereka, sepasang sudah aku berikan kepada temanku untuk anak laki-laki dan anak perempuannya. Satu lagi aku berikan kepada staffku untuk anak perempuannya.

Yang sudah aku frame ada 2 yaitu dewa uang dan dewa cilik “Cancer”, sedangkan ada beberapa dari jahitan itu belum aku frame karena aku mau kumpulin dulu sekaligus sebelum aku frame semua.

Sekarang aku lagi cuti dari menjahit strimin, tapi setiap ada kesempatan aku akan masuk ke ruang kerjaku yang kecil hanya untuk melihat kembali desain-desain yang aku miliki. Dan berkhayal akan menjahit mereka semua….

Pada saatnya….